Kamis, 02 Januari 2014

Cerita di Penghujung Akhir 2013

“tidak ada lagi yang mengenalmu dan mengetahui sapa engkau, jika jemarimu tidak pernah menuliskan apapun tentang dirimu. Engkau tinggallah sebuah tulang yang diinjak oleh setiap kaki yang melewatinya. Padahal ribuan kali engkau berjuang untuk keluarga dan lingkunganmu namun itu teramat sia-sia saat ini”
-Luthfi Kenoya-

Waktu itu tanggal 31 Desember 2013 jam 14.31 tidak ada kegiatan yang membuatku bersemangat, hanya tugas kuliah yang menumpuk seperti sengaja diberikan untuk menyiksa hari ku dalam libur akhir tahun ku.

Nanti malam pergantian tahun, tapi tidak ada kegiatan yang pasti akan dilakukan, hanya rencana dan ajakan dari teman – teman ku untuk mengisi malam tahun baru dengan berjalan – jalan ke tempat wisata, tapi semuanya aku tolak dengan alasan malam tahun baruan kali ini adalah rebo wekasan (kalau tidak tahu, Tanya kepada yang tahu yah), padahal lagi males keluar karena langit malam Indonesia yang selalu menurunkan airnya saat tahun baruan.

Karena tidak ada kegiatan, aku memutuskan untuk melanjutkan mengerjakan tugas pembuatan program menggunakan IDE Visual Basic. Notebook yang akhir – akhir ini selalu menemani ku dalam mengerjakan tugas-tugasku tidak ada di tempatnya, sepertinya diambil oleh kakak ku. Aku panggil, kakak ku tidak menjawab sepertinya dia sedang keluar, lalu kubuka pintu kamarnya dan seperti dugaan ku tidak ada siapa – siapa disana.

Saat membuka pintu kamar mata ku langsung tertuju kepada sebuah buku yang berwarna silver dengan gambar bunga diatasnya, terlihat sebuah tulisan yang berwarna hitam dan merah di atas cover buku tersebut, ketebalannya sekitar 3 cm, buku itu tergeletak diatas tempat tidur kakak ku, sebelum mengambil notebook item ku yang masih teraliri listrik karena sedang di charger mungkin habis dipakai kakak ku. Tangan ku menjulur mengambil buku tersebut dan kubaca tulisan yang ada didalam cover itu… “Hakikat hidup Aster, Novel hidup santri kontroversi”.. ternyata itu sebuah novel.

Karena penasaran, aku buka novel itu secara random dan aku baca. Kalimat pertama yang aku baca “I’ll change the world”. Karena bingung dengan maksud kalimat itu, kemudian aku lanjutkan membaca kalimat berikutnya…..

Saat itu Philein sedang tidak memperhatikan Bu Yulia yang sedang menerangkan pelajaran Sejarah Islam, dia malah memegang komik. Sungguh keterlaluan pikirku waktu itu.

Bukankah seorang santri dituntut untuk belajar? Tidakkah dia pikir bahwa orang tuanya bersusah payah menyekolahkannya kemari?

Aku yakin kali ini aku akan menang saat berdebat dengannya, karena posisiku kini menguntungkan dan tidak mungkin kalah. Pembaca komik adalah orang bodoh yang selalu bermimpi, namun tak kunjung menggapai mimpinya, khayalan dengan imajinasinya tidak rasional sama sekali.
“hey, apa yang kau lakukan? Tidakkah kau pikir itu perbuatan yang tidak bermanfaat? Apalagi dilakukan ketika jam pelajaran!” Aku memulai kalimatku tanpa basa-basi menyerang dia setelah pelajaran Bu Yulia selesai.

“Aku berumur 12 tahun saat itu, membaca komik Tsubasa, Naruto, One Piece. Tokoh utama dalam cerita selalu menginsprirasiku. Tsubasa yang selalu mengatakan ‘aku akan menjadi menjadi pemain sepak bola nomor satu didunia’, sedangkan Naruto selalu mengatakan ‘aku akan menjadi Hokage’. Begitupun dengan One Piece yang tidak mau kalah dengan mengatakan ‘suatu hari nanti aku akan menjadi raja bajak laut’.” Ujar Philein dengan gaya sok cool dihadapanku.

“Dan dengan polosnya aku menuliskan mimpiku dalam selembar kertas yang berukuran A3 dengan bahasa Inggris, I WILL CHANGE THE WORLD. Mimpi dari seorang anak yang tidak tahu apa-apa mengenai dunia, namun berharap untuk mengubahnya. Itu aku yang dulu sedang bermimpi karena komik yang kubaca.”

“Jadi apa jawabanmu ? tidakkah kau pedulikan aku?”

“mereka bilang itu tidak mungkin, tapi aku pikir mereka harus membaca komik agar dapat membuat sesuatu yang mustahil dapat terwujud dengan kenyataan”

“dengarkan aku, pertanyaan itu yang membuatku malu apabila hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa pun untuk masa depanku nanti. Sampai hari ini aku masih bertanya tentang siapa aku ini? Dan untuk apa aku hidup didunia ini? Pertanyaan yang paling sering adalah, apa yang harus aku lakukan sekarang?”
“jadi apa maksud semua ini?”

“komik memberiku motivasi, mengajarkanku, dan menasihatiku untuk tetap berada pada garis tujuan hidupku. Akhir-akhir ini aku mengalami hari yang sangat sulit, permasalahan organisasi membuat pikiranku kalut tak menentu. Sedangkan waktu liburan masih lama. Kau tahu itu? Inilah yang menjadi solusi dari segalanya.” Ujar Philein sambil mengangkat komik Narutonya.

 “Sebuah komik ?”. tanyaku keheranan.

“ya, tepat sekali. Kini aku bisa menjawab pertanyaan yang tidak bisa aku jawab sejak tiga tahun lamanya.”

“So, who you are?”

“I’m leader in IPM, and  I will be tacher for change the world.”

Kalimatnya tegas, dan aku tahu dia mendapatkannya setelah membaca komik.

Sekarang aku paham, dia membaca komik bukan untuk melecehkan dan mengacuhkan guru yang sedang menerangkan, melainkan mencari motivasi dan jalan keluar atas permasalahannya.
Adapun dia yang memakai waktu untuk membaca komik itu bukan berarti dia tidak mendengarkannya sama sekali. Justru dia sudah mengetahui pelajaran sejarah itu lebih dulu dari pada aku dan murid yang lainnya, sehingga dia memilih untuk membaca buku lainnya dan menunggu waktu untuk Tanya jawab. Saat itu dialah yang paling aktif bertanya, bahkan terkadang berdebat dengan guru jika ada yang tidak sesuai dengan argumennya.
(Novel Hakikat Hidup Aster)

…Terkadang kekuatan bisa muncul dari mana saja, tergantung bagaimana kita mempercayainya…

Kalimat diatas merupakan pelajaran pertama yang aku dapatkan setelah membaca bagian dari novel itu..
Sialnya novel itu membuatku tertarik untuk memulai membacanya dari awal. Tadinya aku akan mengerjakan tugas, karena keterpaksaan akan rasa penasaran yang cukup tinggi akhirnya membuatku berpaling untuk membaca novel itu dari pada mengerjakan tugas.


Aku keluar dari kamar kakak ku, melangkahkan kaki menuju kursi hitam yang ada di ruang tamu dan duduk disana dengan sebuah novel yang akan menemanikau waktu itu…

to be continued...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar